Foto : Instagram/solo.foodie
Usaha tidak akan mengkhianati hasil.’ Kutipan tersebut menjadi gelora beberapa pendiri usaha yang sudah dari lama mengembangkan usaha mereka. Banyak penikmat kuliner yang biasanya sudah berlangganan dan merasa cocok karena cita rasa masakannya yang tidak lagi diragukan.
Sebuah kisah berharga juga melekat sejak usaha mulai dirintis. Legendaris Jogja rebut berbaris akan menilik beberapa yang menarik.

1. Mungut Di Mangut Lele

Foto : Instagram/isnasutanto

Salah satu pengguna Instagram membagikan foto sebuah hidangan lele yang digoreng dan disiram nikmatnya sambal. Katanya, hidangan ini bikin kangen. Beberapa pengunjung juga mengatakan bahwa rasanya mantap, tempatnya sensasional, dan langsung disantap di pawon (dapur).
Tempat makan yang berlokasi di Jalan Parangtritis Nengahan ini buka dari jam sepuluh sampai setengah lima sore. Benar, Mangut Lele Mbah Marto. Untuk pemburu kuliner Jogja, pasti sudah tidak asing lagi ketika mendengar warung yang satu ini. Tadinya hanya gudeg yang digendong, kini pengunjung telah datang sendiri berbondong.
Disantap di balai-balai dengan sambal krecek yang nikmat, pengunjung juga menyarankan untuk datang siang agar tidak kehabisan. Dibuka sejak tahun 1989, penikmat kuliner juga dapat menyaksikan proses pembuatannya yang masih tradisional. Boleh melipir sebentar untuk mencicipi lele asap yang bikin terpukau ini. 

2. Sate Kere Yang Nggak Kere

Foto : Instagram/kulinerjogya

Iso, koyor, kikil, gembus, ginjal, tinggal dipilih-pilih dan disantap bersama lontong sekaligus sambal kacangnya yang manis dan gurih. Penikmat kuliner dapat melangkahkan kaki sebentar menuju sate kere Pak Panut.
Malam-malam bingung ingin mengisi perut dengan hidangan yang nikmat, sate ini merupakan opsi yang pas. Berlokasi di Jalan Godean, Yogyakarta, sejak dahulu sate ini memang memiliki misi untuk menyajikan bagian jeroan dan gajih (lemak) dengan harga yang ramah.
Selain satenya, pengunjung juga bisa menyantap hidangan sayurnya yang gurih. Kata salah satu penggemar sate kere, ada potongan kacangnya yang masih sewungkul-wungkul kalau dikunyah mantap. Dicampur brambang merah tambah nyes. Untuk pencinta pedas, bisa request ke si bapak biar dapat sambal yang buanyak, lho!

3. Mbah Cemplung Di Sembungan

Foto : Instagram/ericekos

Mari menyapa Mbah Cemplung untuk list terakhir di Legendaris Jogja rebut berbaris! Berlokasi di Sendang Semanggi, Sembungan, Bangunjiwo, menu yang disajikan sederhana dan dikenai tarif yang ramah. Bisa pesan utuh, bahkan paha dan dadanya saja.
Ada juga tahu, tempe, terong, dan oseng yang maknyus! Jangan lupakan wedang uwuh dan beras kencur yang sayang jika tidak dicoba. Dari beberapa review pengunjung, katanya tempat ini memang agak jauh dari pusat kota.
Namun, rasa yang dapat dinikmati akan sepadan. Sangat enak menurutnya dan yang lainnya mengatakan ayamnya sangat garing dan sambalnya dahsyat. Tempat makan yang buka pukul 8 pagi ini juga menyediakan nasi box. Mau tahu seberapa dahsyat sambal Mbah Cemplung? Jangan lupakan tempat ini kalau mampir ke Jogja.
Yogyakarta memang patut mendapatkan julukan kota perjuangan karena selain sejarahnya yang membumi, perjuangan dari beberapa pendiri tempat makan di atas juga sama hebatnya. Rumah makan mereka kini sudah banyak dikenal dan menjadi bagian dari Legendaris Jogja rebut berbaris.
Tertarik untuk berkunjung?
Share.